Integritas : Satu Kata, Penuh Makna
Beberapa
hari yang lalu, tidak sengaja saat bangun tidur, melihat salah satu channel TV ada di tv swasta dengan beritanya
yang ber-tagline “Menabur Benih
Integritas”, mata saya langsung sangat segar dan segera mengambil kacamata lalu
dengan antusias memperhatikan acara tersebut.
Yang
dibahas dalam berita tersebut adalah salah satunya mengenai indeks integritas
sekolah. Indeks integritas sekolah merupakan gebrakan baru dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan kita yang juga merupakan salah satu orang yang
menjadi inspirasi saya, Pak Anies Baswedan, yang sangat menjadi berita bahagia
bagi beberapa pihak.
Namun
sebenarnya, apa sih itu integritas? Menurut KBBI, integritas merupakan mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan; kejujuran;
Integritas itu sebenarnya sederhana sekali.
Integritas itu, keselarasan antara ucapan, hati dan perbuatan. Integritas itu
kejujuran, integritas itu, seperti membuang sampah pada tempatnya dimanapun
kita berada, baik sepi maupun ramai. Integritas itu, seperti menyebrang di
jembatan penyebrangan atau zebra cross. Integritas itu, percaya kepada
kemampuan diri. Ya, integritas memang sesederhana itu, namun dalam aplikasinya
pada kehidupan, integritas itu sangatlah langka. Tidak banyak orang yang kita
temukan dengan integritas itu sendiri.
Integritas sendiri, menurut Pak Anies, merupakan dasar dari karakter
moral. Jika pemuda Indonesia banyak yang memiliki integritas ini, maka masa
depan Indonesia akan sangat cerah, katanya.
Indeks integritas sekolah, digunakan sebagai
salah satu acuan dalam penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada
tahun ajaran ini. Entah seperti apa system penilaian indeks integritas tersebut,
karena menurut saya integritas itu merupakan suatu hal yang sulit untuk dinilai
karena itu berhubungan dengan pribadi masing-masing. Namun, saya percaya
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kita telah mempunyai cara yang tepat dan akurat
dalam memberikan penilaiannya terhadap setiap sekolah.
Hal yang patut diberi apresiasi pada kebijakan
ini adalah mengenai dukungan, dari pihak yang memang seharusnya mendukung hal
ini, bagi mereka yang telah dan selalu berjuang dalam kejujuran dari bangku
sekolah sampai tingkat selanjutnya. “Akhirnya, ada yang bisa mengangkat masalah
ini ke publik juga.. :)” saya yakin pasti banyak yang secara tidak
langsung bergumam seperti itu.
Berbicara soal integritas, beberapa tahun lalu
waktu saya SMA, itu merupakan perbincangan yang hangat sekali di sekolah. Dari sana
pun saya pertama kali mengenal arti dan betapa pentingnya integritas itu.
Tergabung dalam suatu gerakan, yang menamakan
dirinya GAN (Gerakan Anti Nyontek) dengan beberapa teman yang mempunyai
pandangan dan prinsip yang sama, membuat saya (InsyaAllah) bisa bertahan dengan
prinsip tersebut sampai saat ini. Dari berjuang secara gerilya, mengajak
teman-teman secara personal dengan membagikan pita biru sebagai simbol, sampai
orasi di depan teman-teman satu sekolah sudah kami lakukan. Tak jarang pula
kami mendapat tatapan sinis dari berbagai pihak. Tapi perjuangan kita ngga
selesai sampai situ, kita masih terus berjuang untuk dapat mengajak banyak
massa dalam mendukung gerakan ini. Selain melakukan orasi untuk mengajak, GAN
juga dulu bahkan sampai sekarang selalu memberikan motivasi-motivasi bagi
teman-teman yang mau bergabung namun masih mempunyai banyak pertimbangan,
dengan memberikan quotes atau kesan kesan dari sosok yang menjadi pejuang GAN
dan telah merasakan hasilnya. Selain itu, GAN juga memfasilitasi teman-teman
semua yang ingin belajar bersama, biasanya dulu sore sampai maghrib kita kumpul
diskusi dan membahas soal-soal. Bahkan sampai sekarangpun eksistensi GAN masih
ada di sana, fasilitas-fasilitas yang diberikan pun lebih bagus dan
berkualitas, jempol buat ade-ade :D.
Leaflet GAN yang dibagikan kepada teman-teman serta wali murid saat pembagian aport beberapa tahun yang lalu |
Ditambah dengan adanya Indeks Integritas Sekolah
yang diprogramkan KEMENDIKBUD, saya makin optimis gerakan tersebut akan lebih
didukung penuh dari berbagai pihak. Terimakasih sekali kepada KEMENDIKBUD atas
programnya yang mengangkat masalah krisis yang sangat penting ini, yaitu
integritas.
Integritas memang sepenting itu sehingga pantas
untuk diperjuangkan. Tenang, Indonesiaku. Masih banyak pemuda-pemuda mu yang
mempunyai integritas itu, yang kelak akan muncul menjadi punggawa-punggawamu.
Sekarang mereka sedang menempa dan memantaskan dirinya untuk membuatmu menjadi
Negara yang berintegritas, bersih dan berakhlakul karimah. Tunggu saja sampai
waktu itu datang.
“Integritas adalah penentu dan pembeda, siapa di antara kia yang benar-benar manusia yang akalnya tak hnya dijadikan pajangan, Ia membedakan antara kesalahan dan kebenaran. Integitas adalah penentu dan pembeda, siapa di antara kita yang benar-benar manusai yang kehadirnannya membawa kebermanfaatan bukan justru memperparah kerusakan, Integitas adalah penentu dan pembeda, siapa di antara kita yang benar-benar manusia tahu misinya dalam kehidupan yang lakunya tak meninjak-injak kemanusiaan. Integritas adalah penentu dan pembeda siapa di antara kita yang benar-benar manusia yang nuraninya masih mampu mengenali Tuhan dan tahu bahwa semua perbuatan pasti kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Integritas adalah penentu dan pembeda siapa yang bertahan diterpa tantangan zaman yang tetap bepijar di tengah gelapnya kehidupan dan MENGERTI HAKIKAT SEJATI SEBUAH PERJUANGAN.”
Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/2016/01/20/213664/menabur-benih-integritas
Comments
Post a Comment