Mekarlah, pada Saatnya...
Bunga yang ditanam, disiram dengan rutin, dirawat dengan baik dan dijaga dengan sepenuh hati, atas izin Semesta, maka akan menghasilkan bunga yang indah, mekar dengan cantik, membuat orang yang melihatnya akan jatuh hati.
Saat ditanam, bunga perlahan akan tumbuh. Namun, tumbuh belum tentu menjadi sesuai dengan yang diinginkan saat tidak diberikan perlakuan yang sesuai.
Perlahan bunga yang ditanam, disiram dan dirawat dengan baik akan memunculkan kuncup bunga, yang tidak diketahui entah kapan akan mekar. Jika dengan sabar sang empunya bunga merawat dan menjaganya, maka suatu saat nanti dengan seizin Semesta, bunga itu akan mekar. Mekar dengan indah, membuat kupu-kupu berdatangan karena terpesona. Membuat lebah tertarik dengan kharismanya. Membuat pecinta bunga tak tega untuk memetiknya.
Maka, hati ini ibarat bunga, yang telah ditanami fitrah oleh Sang Pencipta. Kemudian, fitrah itu akan tumbuh seiring disiraminya setiap hari. Layaknya bunga, fitrah tersebut akan tumbuh sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Apakah akan tumbuh indah atau mungkin sebaliknya.
Saat kita merawat dan menjaga fitrah yang telah ditanam itu dengan baik, maka fitrah itu akan tumbuh menjadi kuncup, selangkah lebih dewasa.
Ketika seseorang tidak bisa merawat dan menjaga kuncup itu dengan baik, maka mungkin hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi, bahkan bisa saja bunga yang sudah menguncup tersebut gagal untuk memekar.
Namun, jika pada saat tahap kuncup tersebut sang empunya dapat merawat dan menjaganya dengan sangat sabar dan hati-hati. Maka atas izin Sang Pencipta, dia akan mekar pada waktunya, waktu dan momen yang tepat, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lama.
Maka hati, jadilah seperti bunga, yang akan mekar pada saatnya, saat Semesta telah mengizinkanmu untuk mekar. Bersabarlah, seperti kupu-kupu yang selalu menanti bunga indah itu untuk mekar.
Sumber: www.fatinia.com |
- A daydreamer
Comments
Post a Comment