Hikmah Pertemuan: Tetaplah Berproses
Lagi dan lagi, setiap pertemuan yang telah digariskan pasti ada hikmah yang bisa didapatkan.
Hari itu, aku melakukan perjalanan sendirian. Salah satu perjalanan dalam serangkaian langkah untuk menjemput masa depan.
Aku dipertemukan dengan seorang wanita, yang bisa ku sebut beliau sebagai salah satu wanita tangguh. Di umurnya yang baru 33 tahun, beliau sudah mempunyai 3 orang anak, pekerjaan yang nyaman dan bahkan, beliau masih bertekad untuk kembali melanjutkan pendidikannya.
Di sepanjang perjalanan ku banyak berbincang mengenai banyak hal kehidupan (Entah kenapa, aku memang mudah sekali akrab dengan orang lain, terlebih jika mempunyai pandangan yang sama). Khususnya, aku memintanya untuk berbagi cerita soal beliau, dari sebelum sampai pasca menikah. Salah satu kalimat yang sangat ku ingat darinya adalah
"Febri sudah menikah?"
"Heee, ku baru aja lulus kemarin mbak, masih 23 tahun 😅"
"Loh, aku 23 tahun sudah menikah loh waktu itu."
"Hehehehehehehehe" 😰
Bahkan, di masa-masa paling mendebarkan di hari itu, saat hp dan semua barang dikarantina, aku tidak merasakan panik sama sekali, malah seperti berada di sekolah pra nikah saat itu 😂.
Dari perbincangan tersebut, secara tidak langsung, banyak sekali hikmah yang dapat ku ambil. Salah satu yang paling tertanam di hati adalah kelak seorang wanita akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka, sebisa mungkin seorang wanita harus mempunyai tekad dan semangat yang kuat, pengetahuan yang seimbang baik dunia dan agama, perangai yang baik, kepribadian yang tegas, hati yang lembut dan banyak hal-hal positif lainnya. Namun, saat ku berkaca, ternyata aku masih sangat jauh dari hal-hal baik tersebut. Pantas saja, Allah masih membiarkan ku untuk belajar dan terus berkembang. Maka diri, jadilah seperti bunga, yang tetap berproses walau hujan badai dan panas terik menerpa. Dalam diam, bunga mengajarkan arti dari perjuangan yang sesungguhnya. Hingga kelak, jika memang waktunya telah tiba, Semesta akan mengizinkan untuk bermekaran dengan indahnya. Bersabarlah, seperti bunga yang tumbuh dengan menikmati setiap prosesnya.
Jalan di depan masih menanti perjuangan ku untuk ke sana. So, keep fighting always!
Comments
Post a Comment