Ucapan adalah Doa : Awardee LPDP 2019

LPDP. Sebuah nama yang sudah masuk ke dalam daftar mimpiku sejak awal memasuki masa perkuliahan. Tulisan LPDP yang tertulis rapi di urutan teratas mimpi, menjadi cambuk sendiri bagiku untuk terus memperjuangkannya. Bak gayung bersambut, momen itu akhirnya datang beberapa tahun setelahnya. 
Bukti Perjuangan saat Mengikuti LPDP Edufair 2017 (yang ternyata ketua penyelenggaranya itu Mas Puguh, MC PK-147 :D)
Jika Allah ridha, Allah memang akan mengatur timeline seseorang dengan begitu indah. Ku yakini, kita sebagai hamba hanya bisa percaya atas segala kehendak dan skenario yang telah dibuatkan untuk kita. Jika waktu untuk kita telah tiba, maka Allah akan mengabulkan dengan begitu mudahnya. Memang sulit jika kondisinya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, I'm sure, I've ever been in this situation, and everyone did too. What should we do is just do the best, whatever role in this earth that He gives to us. We should believe, one day, He will give us something best behind it.

Sesuai cerita pada postingan sebelumnya, ternyata Allah memberi ku secercah cahaya untuk tetap memperjuangkan ITB. Pengumuman penerimaan mahasiswa pascasarjana ITB pada tanggal 7 Mei 2019 hampir berbarengan dengan pembukaan pendaftaran beasiswa LPDP 2019 tahap 1 yang jatuh pada tanggal 10 Mei 2019. Pikirku waktu itu, ini sebuah tanda, ayo perjuangkan dengan ekstra. Begitulah semua awal cerita perjuanganku selanjutnya dimulai. Selanjutnya, akan ku bahas mengenai prosedur, tahapan-tahapan dan apa saja yang perlu dipersiapkan, versi ku tentunya, untuk merealisasikan mimpi yang satu ini.

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

LPDP merupakan lembaga yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Menurut tujuan, fokus dan program dari LPDP sendiri yaitu berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang sehingga dapat menunjang percepatan pembangunan Indonesia. Beberapa program dari LPDP yang telah banyak membantu anak negeri adalah program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) untuk S2 dan S3 baik di dalam ataupun luar negeri serta ada juga pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO). Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2013, LPDP telah memberikan beasiswa kepada 20.225 awardee. Menurutku, yang unik dari LPDP adalah, penerima program tidak diikat dengan kontrak resmi untuk kembali mengabdi pada negeri. Namun, yang harus dicatat adalah negeri ini telah memercayakan masa depan bangsa kepada para awardee untuk kembali membangun bangsa pada berbagai bidang. Maka, jika para awardee tidak menepatinya, berarti mereka telah berkhianat. Oleh karena itu, sebelum mengetahui posedur, tahapan-tahapan dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti rangkaian proses LPDP, para pendaftar harus menanamkan pada diri bahwa kelak kita akan berhutang besar pada bangsa. Dengan demikian, kita harus sungguh-sungguh dalam belajar nanti dan mempersiapkan diri untuk menjadi pioneer bangsa yang selanjutnya.

Jenis Beasiswa

LPDP memberikan BPI kepada beberapa kategori yang dibagi berdasarkan beberapa jenis beasiswa, di antaranya yaitu:

  1. Beasiswa Umum, di antaranya:
    1. Beasiswa Reguler
    2. Beasiswa Dokter Spesialis
    3. Beasiswa Perguruan Tinggi Peringkat Utama Dunia
    4. Beasiswa Disertasi
    5. Beasiswa Kerja Sama Pendanaan (Co – Funding)
  2. Beasiswa Afirmasi, di antaranya:
    1. Beasiswa Daerah Afirmasi
    2. Beasiswa Alumni Bidikmisi
    3. Beasiswa Prasejahtera Berprestasi
    4. Beasiswa Santri
    5. Beasiswa Prestasi Olahraga Internasional
    6. Beasiswa Prestasi Seni Internasional
    7. Beasiswa Penyandang Disabilitas
    8. Beasiswa Indonesia Timur
  3. Beasiswa Targeted Group, di antaranya:
    1. Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI)
    2. Beasiswa PNS/TNI/POLRI
    3. Beasiswa Olimpiade Internasional
Untuk itu, pendaftar dapat menyesuaikan beasiswa jenis apa yang cocok menurut kriteria yang pendaftar tersebut miliki. Untuk penjelasan lebih lengkap dapat dibuka pada booklet yang dapat diunduh langsung di laman LPDP.

Jadwal Beasiswa

Jadwal beasiswa LPDP selalu mengalami perubahan tiap tahun, begitupun mekanisme serta jenis beasiswa yang dibuka kadang berbeda sesuai kebijakan pada tahun tersebut. Oleh karena itu, para pendaftar harus selalu update dengan berita-berita yang diupdate oleh LPDP, baik itu lewat web, instagram, twitter, ikuti saja semua sehingga kita dapat mengetahui setiap informasi terbaru. Untuk timeline pendaftaran beasiswa tahun 2019 ini dapat dilihat sebagai berikut:

Timeline pendaftaran LPDP 2019
Untuk tahun 2019 ini, pembukaan dibagi menjadi 2 tahap, biasanya tiap tahap berbeda tujuan ada yang luar negeri dan dalam negeri. Namun, untuk tahun ini, walaupun ada 2 tahap, keduanya membuka peluang bagi para pendaftar baik di dalam dan luar negeri. Perbedaanya hanya ada beberapa jenis beasiswa yang tidak dibuka di salah satu tahap. Lalu, untuk di tahap 1, peserta yang lolos Seleksi Berbasis Komputer (SBK) akan dibagi menjadi 2 kelompok wawancara, yaitu kelompok wawancara 1 adalah bagi mereka yang telah mempunyai Letter of Acceptance (LoA) dan kelompak 2 bagi yang belum mempunyai LoA.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pendaftaran LPDP selalu berubah tiap tahun. Jadi, apakah tahun depan mekanismenya akan seperti ini? Belum tentu. Maka, pantau terus saja ya laman-lamannya LPDP :D.

Tahap Seleksi Beasiswa

Tahap seleksi beasiswa LPDP sama seperti jadwal, tidak tetap, akan berubah sesuai kebijakan tiap tahun. Sebelumnya, tahap yang paling menjadi momok bagi pendaftar adalah adanya Leaderless Group Discussion (LGD), namun untuk 2019 ini, entah apa alasannya, LGD ditiadakan.

Tahap Seleksi BPI LPDP
Ada 3 tahap seleksi yang harus dilalui untuk lolos BPI di tahun 2019 ini seperti yang ada di gambar, seleksi administrasi, berbasis komputer dan wawancara. Untuk detailnya akan ku bahas satu persatu tiap tahap seleksi ya..

      A. Tahap Administrasi

Tahap administrasi merupakan tahap awal dari semua rangkaian tahap seleksi BPI LPDP. Terlihat dari namanya, di tahap ini pendaftar akan mengunggah data diri dan dokumen-dokumen lain yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan tim verifikator LPDP. Sebelum mendaftar, pendaftar diharuskan membuat akun pendaftaran terlebih dahulu di laman https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/, pastikan email yang digunakan untuk mendaftar adalah email aktif, karena email verifikasi akun dan akan banyak informasi lainnya yang disampaikan melalui email nantinya. Kemudian, pendaftar harus mengisi form yang disediakan. Form harus diisi dengan data yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan, karena jika ada data yang keliru akan menghambat pendaftar di tahap selanjutnya atau bahkan tidak akan lolos di tahap administrasi. Data yang perlu diisi antara lain; data pribadi, foto, pendidikan dan keluarga (untuk buku panduan lebih lengkapnya dapat diunduh di laman pendaftaran).

Setelah semua data sudah terisi lengkap, peserta baru bisa melakukan pendaftaran beasiswa di menu "Daftar Beasiswa". Jangan lupa untuk menentukan jenis beasiswa apa yang akan pendaftar pilih sesuai dengan syarat dan kriteria yang memenuhi, apakah itu reguler, afirmasi atau targeted group. Jika sudah memilih jenis beasiswa yang diikuti, pendaftar akan mengisi form pendaftaran beasiswa. Nah, di sini pendaftar harus sudah menyiapkan jenjang beasiswa, jurusan dan universitas apa yang dituju, sudah atau belum mempunyai LoA serta rencana periode memulai perkuliahan. Untuk jurusan dan universitas yang dituju, tahun ini LPDP menyediakan 3 prioritas tujuan. Maka harus mempersiapkan ketiganya dengan baik, kalau kasusku kemarin, karena sudah ada LoA, jadi aku hanya mengisi prioritas pertama, untuk kedua dan ketiganya ku isi sama dengan yang nomor 1. Oiya, jangan lupa untuk memastikan bahwa universitas dan jurusan yang diincar masuk ke dalam daftar kampus dan jurusan tujuan yaa, ini sangat penting! Data tesebut dapat dilihat di web bagian unduhan atau klik booklet saja. Pastikan kampus dan jurusan tujuan yang pendaftar tuju ada di sana, jika tidak maka tidak bisa didaftarkan melalui BPI LPDP ini. Should be careful!

Jika sudah terdaftar, pendaftar akan di arahkan ke laman pendaftaran untuk mengisi beberapa data dengan lebih lengkap, data yang akan diisi adalah mengenai riwayat pendidikan dan pekerjaan, pengalaman organisasi, prestasi, publikasi dan data-data lain yang mendukung. Kemudian, jika semua data sudah terisi, sampailah di tahap pengunggahan dokumen-dokumen syarat administrasi (tahap yang sangat penting, ngisinya aja sampai deg-degan banget kemarin).

Dokumen-dokumen yang diunggah harus merupakan scan asli yang sah, diunggah dalam format pdf dengan ukuran maksimal 1 MB. Syarat-syarat dokumen tersebut antara lain:
  1. Scan ijazah terakhir (jika belum ada dapat menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) resmi dari kampus)
  2. Transkrip nilai terakhir
  3. Surat rekomendasi dari pimpinan, tokoh atau pakar di bidang yang sesuai dengan format yang diberikan LPDP. Kalau dari pengalaman ku kemarin, aku meminta surat rekomendasi dari dosen penanggung jawabku selama kuliah S1. Jika memungkinkan surat rekomendasi ini diberikan oleh orang yang sudah mengenal kita dengan cukup dekat, sehingga beliau tau benar karakter dan kinerja kita. Tidak ada yang tahu kalau nanti mungkin jika pendafatar lolos sampai tahap wawancara, hal ini akan menjadi bahan pertanyaan. So, prepare it well!
  4. Surat pernyataan sesuai format (bermaterai)
  5. Surat izin mengikuti seleksi bagi yang sedang bekerja
  6. Scan KTP
  7. LoA unconditional bagi yang sudah punya. Bagi yang belum tau, untuk LoA itu ada 2 jenis, conditional dan unconditional. conditional berarti masih ada syarat yang belum terpenuhi, jadi belum tentu pasti diterima. Nah, yang berlaku di LPDP adalah LoA unconditional, jadi pendaftar sudah pasti diterima di universitas yang dituju.
  8. Surat bahasa asing yang dipersyaratkan dan masih berlaku. Untuk bahasa asing mempunyai spesifikasi masing-masing bagi tiap jenis beasiswa. Agar lebih jelas, bisa dilihat di booklet yang dapat dibaca di laman LPDP. Ingat, membaca itu penting, ya!
  9. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter atau puskesmas yang masih berlaku paling lama 6 bulan sejak penutupan pendaftaran
  10. Surat keterangan bebas narkoba
  11. Proposal studi. Proposal studi ini meliputi pemaparan alasan pemilihan bidang studi, perguruan tinggi, area disiplin keilmuan serta relevansinya terhadap keterlibatan pembangunan nasional kelak.
  12. Rencana studi. Rencana studi ini lebih memaparkan rencana dan kegiatan yang dilakukan selama masa perkuliahan. Dalam rencana studi harus memaparkan rencana perkuliahan dan sks per semester yang akan ditempuh hingga selesai studi. Kemudian mendeskripsikan topik yang akan dituliskan dalam tesis. Menceritakan juga aktivitas yang akan dilakukan di luar perkuliahan serta melampirkan daftar silabus perkuliahan. (Untuk proposal studi dan rencana studi tidak ada format khusus dari LPDP, jadi pendaftar bisa membuat sekreatif mungkin, yang penting tetap berpacu pada hal-hal yang harus dipaparkan di kedua syarat tersebut).
  13. Beberapa dokumen tambahan tergntung jenis beasiswa yang dipilih.
Sudah deh, jika semua file sudah siap unggah, maka langsung saja unggah di akun yang sudah kita isi sebelumnya. Jangan lupa dicek berulang-ulang, takut terlalu gugup malah keliru mengunggah, wkwk. Jika sudah yakin dengan semuanya, jangan lupa berdoa terlebih dahulu, minta restu bapak, ibu, saudara, sahabat, tetangga, siapapun yang dapat memperlancar doa kita, kita ngga pernah tau kan doa siapa yang sampai ke langit terlebih dahulu? hehe. Nah, jika sudah, langsung saja submit pendaftaran. Taraa, kita sudah resmi menjadi pendaftar BPI LPDP, tinggal menunggu ketetapan langit, apakah LPDP jodoh kita atau bukan, banyak berdoa yaa, Allah lebih tau apa yang terbaik untuk kita!

Sedikit tips dan saran untuk menghadapi tahap seleksi administrasi dari ku adalah:
  • Isi semua data yang diminta dengan lengkap dan benar sesuai syarat yang telah diberikan LPDP
  • Cicil mengisi semua data dari awal pembukaan pendaftaran. It gives us much time to prepare the answer. Ada beberapa yang harus kita siapkan, jadi mengisi tidak boleh asal-asalan ya, karena semua data yang kita isi harus dapat dipertanggungjawabkan, paling tidak ada buktinya entah itu sertifikat atau dokumentasi yang bisa kita tunjukkan jika nanti kita lolos sampai tahap wawancara.
  • Siapkan semua dokumen dengan baik, jadikan satu folder di laptop kita biar tidak berceceran filenya dan tidak bingung saat mengunggahnya.
  • Proposal studi dan rencana studi harus dibuat dengan realistis, jangan mengawang ya. Karena seperti yang sudah ku sampaikan sebelumnya, semua yang kita buat harus dapat dipertanggungjawabkan. Jangan hanya karena mau banget dapat LPDP, lalu kita membuat proposal dan rencana studi dengan sangat 'bagus' menurut kita, namun sulit untuk kita realisasikan. Jadilah diri sendiri, it will help us more, I'm sure. Maka, bagi yang sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan LPDP ini, berjuanglah, menjadikan diri sebagai sosok yang dibutuhkan oleh LPDP, yang dibutuhkan juga untuk membangun bangsa kelak :D.
  • Jangan remehkan waktu, sungguh! "Nanti deh, masih 3 minggu lagi ini." "Oiya, nanti ah, masih punya 2 minggu." "Loh, seminggu lagi ya? baiklah..." "Ya ampun, besok terakhiir..." Akhirnya mengunggah semuanya di detik-detik terakhir penutupan. Tak disangka web nya down, lalu entah bagaimana nasib akun pendaftaran kita... bukankah yang lebih cepat itu lebih baik?
Terakhir, bagaimana pun hasilnya, at least, we have done our best. Hingga nanti, apapun hasilnya tak ada yang kita sesali. Kata Koro Sensei, jika pun memang kita menghadapi kegagalan, it's okay, it's life, bukankah rasa sakit dari kegagalan itu juga merupakan salah satu faktor yang membantu pertumbuhan? Oiya, saat Persiapan Keberangkatan (PK) kemarin, aku bertemu beberapa orang yang sudah berkali-kali apply LPDP, dan baru diizinkan bergabung di kesempatannya yang kesekian. But they're awesome, I do really adore them, terpancar sekali dari cara mereka bicara, cerita kehidupan dan karir mereka. Yap, kita memang tidak bisa membandingkan cerita kita dengan cerita orang lain, skenarionya pasti berbeda. 

Selamat menyiapkan diri di tahap administrasi!

      B. Tahap Seleksi Berbasis Komputer (SBK)

Seleksi tahap kedua setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi adalah Seleksi Berbasis Komputer (SBK).  Dalam SBK pada tahun 2019, ada 3 bagian dalam SBK itu sendiri, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Karakter kepribadian dan Esai on the spot (EOTS).

Mungkin untuk TPA bukan lagi hal yang asing bagi kita ya, untuk menghadapinya tentu kita harus mempersiapkan diri dengan banyak tipe soal TPA. Dalam TPA di SBK, diujikan 3 jenis kemampuan, yaitu 30 soal verbal, 15 soal kuantitatif dan 15 soal penalaran. 60 soal tersebut dikerjakan dalam waktu 90 menit. Tidak ada sistem minus dalam pengerjaannya, 1 soal benar akan mendapatkan 5 poin, maka untuk poin total jika menjawab semua soal dengan benar adalah 300. Jadi, kerjakan dengan tenang dan usahakan isi semua soal. Sejauh ini banyak isu yang beredar mengenai passing grade SBK ini, tapi dari pihak LPDP tidak pernah memberitahukannya secara resmi. Namun, aku tidak terlalu ambil pusing, aku hanya menaruh passing grade untuk diriku sendiri waktu itu, menaruh batas aman sebagai target pencapaian di soal TPA ini. Saranku, untuk aman, setidaknya kita harus mencapai poin di atas 200. 

Untuk tes karakter kepribadian terdapat 90 soal kepribadian yang harus dikerjakan dalam 60 menit. Soal kepribadian ini mengukur respon-respon kita mengenai suatu kondisi dan dinilai dalam angka 1-5 tergantung dengan jawaban yang kita pilih.  Untuk tes karakter ini hasil akhirnya tidak akan diberi tahu, mungkin akan menjadi bahan pertimbangan apakah kita benar-benar layak untuk diluluskan dalam tahap SBK atau tidak, who knows? just do the best pokoknya mah.

Nah, untuk yang sangat menantang terakhir adalah Essay on The Spot (EOTS). EOTS merupakan bagian terakhir dari SBK. Kita diminta untuk menuliskan sesuatu berdasarkan masalah yang dipaparkan di layar masing-masing selama 30 menit. Mengapa sangat menantang? Karena menurutku, menulis suatu esai dalam 30 menit itu adalah hal yang sulit, terlebih esai yang kita buat pun harus berbobot dan relevan dengan kasus yang diminta. Jika kita tidak menguasai hal yang akan kita tulis, kadang kita tak bisa berpikir banyak hal untuk mengembangkan tulisan tersebut menjadi tulisan yang berkualitas. Terlebih ditambah situasai menegangkannya, wissss lengkap sudah bagian terakhir ini, wkwk.

Nah, sedikit tips dan saran untuk menghadapi SBK ini versi ku yaa, di antaranya:
  • Baca tata tertib yang telah diberikan oleh LPDP dengan teliti. Dari mulai waktu kedatangan, waktu tes (karena dibagi per sesi), tempat tes, pakaian dan hal-hal yang harus dibawa pada saat tes. Pengawasannya sangat ketat, jangan coba berpikir macam-macam pokoknya, bahkan bros di kerudung saja harus dilepas (untung waktu itu ku menggunakan pentul).
  • Siapkan diri, baik secara fisik dan psikis. Usahakan perut harus terisi sebelum masuk ruangan, karena kita akan melakukan tes selama 3 jam nonstop di ruangan yang cukup dingin. Kemudian, datang satu jam lebih awal, bahkan dari pagi juga tidak masalah, karena dengan begitu kita akan lebih tenang saat menghadapi tes.
  • Untuk persiapan, belajar TPA dengan sungguh-sungguh. Soal TPA memang tidak cukup sulit, namun butuh latihan yang sering untuk menguasainya, sehingga dalam mengerjakannya akan lebih efektif dan efisien.
  • Untuk Esai, pelajari isu-isu terkini baik tingkat nasional maupun internasional. Baca-baca artikelnya, mulai latihan membedah artikel dan menulis ulang dengan bahasa sendiri. Jika sudah terbiasa, akan lebih membantu saat mengerjakan EOTS yang sesungguhnya. Oiya, jangan lupa klik SAVE tiap selesai tulis satu kalimat yaa... Jaga-jaga ada hal yang tidak diinginkan terjadi, hehee.
  • Saat sudah menghadapi tes, jangan panik, keep enjoy! usahakan tidak lirik kanan lirik kiri, walaupun memang bukan berniat untuk menyontek (karena pasti tidak akan bisa nyontek), tapi hal tersebut akan mengganggu fokus kita. Fokus aja sama komputer sendiri!
  • Tetap tenang dan jangan lupa berdoa. It's a must :).
Intinya, untuk tahap SBK ini, kita harus menguasai medan dengan baik. Menguasai beragam jenis soal TPA, mempunyai kepribadian yang baik, menguasai isu-isu teraktual dan dapat menuliskannya kembali menjadi suatu tulisan yang berkualitas adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk menghadapi SBK ini. Biasanya jarak pengumuman seleksi administrasi dengan tes SBK sekitar 1-2 minggu, masih ada cukup waktu untuk mempersiapkannya, kan?

Good luck!

     B. Tahap Wawancara

Sudah melewati tahap administrasi dan SBK? Maka, selamat! one step closer to reach our dream. Tahap terakhir dalam seluruh rangkaian seleksi BPI LPDP di tahun 2019 ini adalah wawancara. Layaknya penerimaan beasiswa ataupun lamaran kerja lainnya, pihak yang akan memercayai posisinya pada kita harus memastikan jika calon penerimanya adalah calon yang tepat melalui interaksi secara langsung, salah satunya adalah dengan wawancara. Bisa dibilang tahap wawancara adalah tahap yang paling membuat jantung hendak copot, wkwk. Harus siap mental menghadapi pertanyaan apapun yang akan ditanyakan. But the key is just be ourself, maka wawancara akan mengalir begitu saja, tak perlu berpikir keras untuk mencari jawaban apa yang harus kita berikan, karena pastinya, pewawancara hanya bertanya mengenai diri kita, jika kita sudah mengenal diri kita sendiri, pertanyaan apapun akan dapat kita jawab sesuai dengan versi kita sendiri.

Pada tahun 2019 ini, tahap wawancara dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:


Verifikasi Berkas 

Tahap verifikasi berkas akan memverifikasi berkas-berkas yang telah kita unggah sebelumnya pada saat tahap administrasi. Bawa semua berkas asli yang telah kita unggah. Susun berkas tersebut dengan rapi sesuai lembar kontrol yang diberikan LPDP, agar memudahkan verifikator dalam memverifikasinya. Sedikit saran, bawalah alat tulis dan materai sendiri, berjaga-jaga jika ada surat yang harus diisi dan ditandatangani di tempat. Kemarin fokusku sempat buyar karena harus mondar-mandir mencari materai untuk menandatangani surat penundaan kuliah. Tapi alhamdulillaah, it's solved :D.

Wawancara 1
Ini adalah bagian inti dari tahap wawancara, core of the core. Pada wawancara 1, kita akan menghadapi 3 pewawancara, yang bahkan pewawancaranya pun adalah hasil dari seleksi orang-orang hebat. Bayangkan, kita akan diseleksi oleh orang-orang pilihan yang telah lolos seleksi juga sebelumnya. Membayangkannya saja sudah bikin deg-degan ngga karuan. Tapi tenang, karena kuncinya adalah tetap tenang, mau bagaimana lagi, we should face it. Ada yang bilang (belum pernah diklarifikasi secara langsung oleh LPDP) pewawancara berasal dari 3 ranah yang berbeda, yaitu akademisi, praktisi dan psikolog. Ketiga pewawancara tersebut akan menguji dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai diri kita. Selain dari jawaban yang kita berikan, mereka juga akan menganalisa sikap, mimik, dan tindakan serta jawaban kita jika mungkin ada pertanyaan yang tiba-tiba out of topic.

Untuk mengenai konten wawancara, mohon maaf sekali, tidak bisa memberitahukan secara detail, karena saat PK kemarin aku sudah menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan mengenai apapun pertanyaan yang telah diberikan saat tahap wawancara (mungkin karena melihat banyak sekali teman-teman yang posting seluruh isi wawancaranya secara detail). Namun, untuk teknis mungkin masih bisa sedikit ku berikan gambaran.

Saat wawancara baru dimulai, kebetulan aku langsung ditembak dengan menggunakan bahasa Inggris oleh pewawancara pertama. "Haduh, kacau" pikirku, aku tidak menyangka jika akan langsung ditembak dengan bahasa Inggris begini. Gugup, sungguh. Tiba-tiba semua vocab yang sudah aku ketahui menghilang dari ingatanku, mereka kabur begitu saja, sehingga membuat ku sedikit terbata. Tapi satu senjatanya, yaitu wis PD ajalah, lupa vocab yang mau disampaikan, ya aku sampaikan dalam bahasa Indonesia, nanti saat ku kembali tenang, ku perbaiki kembali dalam bahasa Inggris. Kejadian itu berlangsung selama sekitar 5 menit pertama sampai akhirnya aku bisa tenang kembali dalam menjawab pertanyaan. Wkwk, jadi, harus siap apapun kemungkinannya, sehingga kita bisa lebih tenang dalam menjawab. Pada akhir wawancara, aku meminta maaf karena agak terbelit saat menjawab dengan bahasa Inggris tadi, atau mungkin jika ada vocab yang salah, masih dalam tahap belajar jika dalam hal speaking. Mungkin ku terlalu jujur kemarin, tapi tak apa, dengan begitu, pewawancara tau jika kita selalu terus berusaha untuk berkembang.

Setelah pertanyaan dari pewawancara pertama, aku sudah mulai menguasai jalannya wawancara, bahkan setelah wawancara selesai aku berpikir keras, mengapa proses wawancara ku berjalan tidak terlalu sulit seperti yang sudah ku bayangkan sebelumnya? Apakah aku terlena? Tak ada pertanyaan-pertanyaan yang menjatuhkan, tak ada pertanyaan yang membuat aku pusing memikirkan jawabannya. Wawancara mengalir saja setelah itu, seperti aku menceritakan kehidupanku pada dosen pembimbingku dan tiba-tiba, boom, waktu sekitar 40 menit berjalan tanpa terasa, pewawancara telah menutup sesi wawancaranya. 

Sempat terpikirkan, apakah aku tidak akan lolos dengan wawancara yang mengalir seperti ini? Ah, kemungkinan-kemungkinan terburuk telah ku prediksi, bahkan, saat aku bercerita mengenai jalannya proses wawancara ku di salah satu grup persiapan wawancara LPDP, ada yang nyeletuk "Maaf nih, kalau ngga ditanya soal itu, jadi ditanya tentang apa sepanjang wawancara (emot heran)?" wkwk, toxic bet dah, kesel, langsung left group kemarin pas baca tanggapan seperti itu -_-.

Mungkin itulah mengapa LPDP tidak memperkenankan mereka yang telah lolos tahap ini menceritakan pertanyaan apa saja yang ditanyakan oleh pewawancara kepada peserta lainnya. Karena pertanyaan peserta satu dengan peserta lain bisa saja berbeda, tergantung kasusnya. Mungkin, kemampuanmu sudah terpancar dari CV dan caramu menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh pewawancara sehingga pewawancara lebih tertarik pada cerita kehidupanmu, atau bisa jadi pewawancara sangat tertarik dengan rencana studi mu, tesis mu, atau hal-hal lain pada dirimu yang membuat pertanyaan wawancara menjadi beragam tergantung situasi dan kondisi. Tak usah membandingkan, karena ceritamu tak sama dengan orang lain. Dan tak perlu memandang sebelah mata orang lain! itu ngga keren sama sekali!

Yang jelas, untuk tahap wawancara ini, seperti yang sudah ku bilang sebelumnya, just be ourself. Kita harus bisa 'menjual' potensi yang ada pada diri kita, apapun itu tanpa melebih-lebihkan. Ada yang pernah bertanya apakah harus sudah melakukan hal-hal besar untuk dapat lolos beasiswa LPDP? Hmm, bahkan aku sama sekali belum pernah melakukan hal besar itu di hidupku, yang paling penting adalah hal yang bermanfaat bagi diri sendiri atau lebih baik lagi bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Yang paling penting lagi, kita harus bisa meyakinkan pewawancara jika kita mampu dan pantas menjadi penerima beasiswa LPDP ini dan kelak akan mengembalikan apa yang telah kita dapat kepada negeri.

Wawancara 2

Untuk wawancara 2 ini, kita akan berhadapan dengan 1 pewawancara yang merahasiakan identitas bahkan namanya (agak misterius, hee). Di sini kita akan ditanya-tanya mengenai rasa cinta kita kepada bangsa. Ngga perlu ribet pokoknya mah, kalau memang kita cinta sama tanah air, pasti akan sangat lancar melalui tahap ini, keep calm!

Sedikit tips dan saran untuk menghadapi tahap wawancara ini adalah
  • Saat masa persiapan, persiapkanlah sewajarnya, tak perlu berlebih-lebihan atau bahkan sampai ngeribetin orang, -_-. Persiapan memang perlu, tapi jika berlebihan akan membuat diri menjadi khawatir dan fokus saat wawancara nanti akan berkurang. Jangan pernah menghapal jawaban, karena akan terlihat jelas, perbedaan jawaban yang natural dengan yang dihafalkan
  • Tidak perlu melihat orang lain, fokus pada diri sendiri. Biasanya akan ada grup yang berisi orang-orang yang akan mengikuti seleksi wawancara juga, nanti di sana akan terjadi banyak perbincangan dan perdebatan. Saat orang bilang A kita ngikut ngelakuin A, orang bilang B kita juga ikut ngelakuin B dan seterusnya.... Hmm, hal itu tidak akan membuat kita keluar dari masalah, malah akan membuat kita jadi lebih bingung. Maka, carilah cara untuk mempersiapkan diri versi kita sendiri. Ikut grup persiapan boleh, tapi hanya sebatas mengumpulkan info saja, tidak semuanya harus diikuti.
  • Saat sudah mendapatkan jadwal, perhatikan baik-baik waktunya. Pada tahun ini ketiga tahap itu dibagi menjadi tiga waktu yang berbeda. Ada yang dapat ketiganya secara berurutan di satu hari yang sama, ada juga yang harus mengikuti tahap seleksi selama dua hari. Harus teliti, karena ada kejadian kemarin dicoret dari peserta karena tidak datang tepat sesuai waktu yang dijadwalkan.
  • Datang ke tempat wawancara paling tidak 1 jam sebelum jadwal kita, it will help us to be calm.
  • Memakai pakaian yang sopan, karena petugas tak ragu untuk menyuruh kita pulang jika menurut petugas pakaian kita tidak sopan :D
  • Mengecek kembali dokumen-dokumen yang kita bawa untuk diverifikasi. Jika memungkinkan untuk membawa dokumen-dokumen tambahan seperti dokumentasi, sertifikat, bawa saja, siapa tau bisa menjadi bahan pembicaraan saat wawancara
  • Jangan lupa isi perut dulu ya, karena kamu pasti serem kalau lagi laper! Nanti pewawancara kamu sensiin kan ngga lucu, auto dicoret dari calon awardee.
  • Selalu tersenyum, pasang muka ramah dan ceria selama wawancara. Jaga sikap, jangan menyender pada kursi, jangan menunduk, tunjukkan bahwa kita datang dalam keadaan siap berperang.
  • Ucapkan terimakasih karena sudah mewawancara kita, berikan salam terbaik, buat pewawancara terkesan dengan sikap kita.
  • Pulanglah dengan ceria, serahkan hasilnya pada yang kuasa. Kita sudah melakukan yang terbaik yang kita bisa :D.
Setelah melalui semua tahap itu, tinggal siapkan hati yang lapang untuk menerima segala keputusan. Lagi dan lagi, Allah lebih tau apa yang kita butuhkan.

Semangat mempersiapkan diri bagi yang sudah mengincar LPDP. Semoga mimpi kita dan kehendakNya berjalan dengan selaras. Jika pun tidak, kita harus percaya, ada rencana lain yang lebih indah telah menunggu kita di depan sana.

Terimakasih bagi yang sudah tetap berjuang apapun rintangannya. Alhamdulillaah, atas izin Allah, ucapan dan mimpiku selama masa kuliah ternyata berjalan selaras dengan kehendakNya. Pada tanggal 7 Agustus 2019 aku mendapatkan kado terindah di tahun ini.


Dan pada tanggal 18 Desember 2019 kemarin, aku sudah dapat mengenakan jaket kebanggaan kampus gajah dengan LPDP sebagai pendukungnya.




Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihat. Allah dengan segala rencana indahnya, tugas kita memang hanya ikhtiar dan bertawakal, masalah hasil bukan lagi menjadi ranah kita.

Mohon doa untuk membuka chapter baru. Semoga langkah kita selalu berada dalam keridhaanNya.

Comments

  1. kakkkk you really inspire me. aku juga lulusan pend kimia tahun 2020 kemarin kak, gak wisuda gara gara pandemi huhuhu :(. setelah lulus bener2 bingung harus apa :(( tapi sekarang udah yakin mau studi lanjut di itb jurusan pengajaran kimia. masalahku sama kayak kakak i do really want to continue my master abroad tapi inget orang tua jd harus menurunkan ego. lagi berjuang biar dapet lpdp dan tiba2 cari inspirasi sapatau ada yg keterima lpdp itn jurusan pengajaran kimia dan ketemo blog kakak. i recite from your quotes before like "menumukan oase di gurun". kak i hope you kind kindly give me and advice about pursuing my master degree in Itb kakn😭😭😭😭💞

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo aul. MasyaAllah, alhamdulillaah jika tulisan ini bisa bermanfaat :D mangga atuh kalau mau tanya² atau cerita lebih lanjut ya, bisa email aku febriatidian@student.uns.ac.id atau dm di IG febriatidian biar langsung dibalas, :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ucapan adalah Doa: Pascasarjana ITB

Dattebayo.